Jumat, 15 Mei 2020

Bermodal Motor Bebek, Novi Jadi Montir Keliling Usai PHK

Bermodal Honda Kirana, Novianto (35) melakoni pekerjaan barunya sebagai mekanik motor yang menawarkan jasanya dari rumah ke rumah. Pekerjaan ini umum disebut mekanik keliling.

Sudah dua pekan lamanya ia mencari nafkah menjadi mekanik keliling setelah bengkel AHASS di Yogyakarta tempat ia bekerja menawarkan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada April. PHK terjadi imbas pandemi corona yang mengganggu perekonomian perusahaannya.

Pria karib disapa Novi itu menjajakan jasa perbaikan roda dua dari rumah ke rumah, masuk keluar perkampungan, atau menyesuaikan dengan lokasi permintaan pelanggan.

“Ya awalnya karena kepepet. Setelah diPHK kebutuhan banyak, ada anak istri. Mau tidak mau harus kerja cari uang,” kata Novi

Novi bercerita tempat kerjanya mendadak pailit. Ia begitu terkejut, terlebih pengumuman PHK dilakukan awal Ramadan. Ia tak pernah membayangkan sebelumnya menghadapi Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga tanpa pekerjaan.

“Padahal tempat kerja saya itu besar. Makanya saat dengar PHK, karena tidak ada pengalaman lain selain ngebengkel. Ini jalannya,” ucap dia.

“Jadi pikiran saya itu pokoknya gerak saja dulu. Soalnya bantuan yang katanya dari pemerintah saya tidak dapat dan nerima. Saya kalau mikirin itu malah stress. Kalau mikirin itu bodoh, mending kerja saja begini. Apalagi pesangon itu sampai sekarang masih belum jelas juga gimana,” ucap dia.

Dengan modal seadanya, Novi lantas melakoni pekerjaan barunya. Motor andalannya dimodifikasi agar bisa membawa kompresor dan alat perbengkelan, serta suku cadang. Untuk kategori pekerjaan, Novi sanggup melakukan perbaikan, service berkala, penggantian oli, dan penggantian komponen “fast moving”.

Pelanggan Bertahap Bertambah

Seiring berjalannya waktu, Novi mendapati sejumlah pelanggan setia. Ini berkat kegigihannya menekuni sebuah pekerjaan barunya sebagai montir keliling. Semangat Novi tak luput dari dukungan para kerabat dan saudaranya.

Mereka dikatakan Novi banyak mempromosikan bengkel keliling miliknya melalui media sosial yang menyertakan nomor telepon pribadi 0895-1223-5739.

“Ada saja yang promoin seperti di Facebook atau gimana. Padahal saya sendiri tidak punya Facebook. Jadi yang promosiin malah dibantu orang-orang gitu,” kata dia.

Kini dalam satu hari ia dapat melayani dua sampai tiga unit motor per hari. Novi bilang jika lebih dari itu dikhawatirkan perbaikan tidak maksimal karena pekerjaan terburu-buru.

“Inginnya itu maksimal dulu ngerjain motor konsumen. Jadi kalau kebanyakan bisa saya antriin dulu ke hari berikutnya,” ucap dia.

Terkait tarif perbaikan, Novi mengatakan tetap lebih terjangkau. Misalnya saja tarif servis motor matik (skutik) yakni cuma Rp40 ribu, dan ini tidak menghitung jauh atau dekat lokasi pelanggan.

Novi mengaku ia hanya menolak perbaikan motor bila lokasi calon pelanggan di perbukitan. Hal itu karena menurutnya, motor lawasnya yang mengangkut perkakas tidak kuat untuk diajak menerjang jalan menanjak.

“Jadi sekarang ini sehari paling ngantongin Rp100 ribu- Rp200 ribu. Rumah saya itu Bantul, tapi kebanyakan yang benerin motor sama saya itu di daerah Yogyakarta,” tutup Novi

0 komentar :

Posting Komentar